Senin, 12 September 2011

Naik Turun Bukit Untuk Air Bersih

Tim Liputan 6 SCTV
11/09/2011 10:27
       Liputan6.com, Nganjuk: Kemarau panjang membuat warga di sejumlah daerah kesulitan air bersih. Krisis air bersih salah satunya dialami warga Desa Mojoduwur Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur. Warga menempuh jarak dua kilometer melewati lereng untuk mencari air di sungai.
       Pantauan SCTV, Ahad (11/9), dengan membawa timba dan jeriken, warga naik turun bukit. Dalam sehari, warga empat hingga lima kali mengambil air di sungai. Air yang didapat tidak layak konsumsi tetapi warga tetap menggunakannya untuk masak, mandi, serta mencuci.
       Warga sejumlah desa di lereng Gunung Merapi juga mengalami krisis air bersih. Meski pemda sudah mengirim bantuan air bersih, sebagian warga mengaku tak mendapatkannya. Mereka terpaksa membeli. Tiap hari, ada puluhan tangki air bersih milik swasta naik ke lereng Merapi.
       Di Gunungkidul, Yogyakarta, warga mengais air dari dasar telaga. Setiap hari, puluhan warga mengambil air dari sumur-sumur dadakan ini. Air yang didapat tak hanya untuk kebutuhan sehari-hahi tetapi juga untuk ternak mereka.
       Situasi diperparah dengan harga air tangki keliling yang terus melonjak hingga Rp 130 ribu per 5000 liter. Warga berharap pemerintah setempat menambah jatah air bagi warga miskin. Selama ini bantuan air hanya dirasakan warga dua jeriken setiap minggunya.(JUM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar